Penguatan Keamanan Siber Di Lembaga Bawaslu
|
Aceh Barat Daya, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu Puadi menekankan pentingnya keamanan siber di lingkungan Bawaslu terutama menjelang Pemilihan Serentak 2024. Dia menegaskan, satu data informasi Bawaslu bisa menjadi solusi untuk meningkatkan keamanan siber. Hal ini didasari oleh banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Bawaslu yang menyebabkan informasi tidak terintegrasi dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan ini turut di hadiri oleh Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya serta turut diikuti oleh Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota se Indonesia yang di lakansakan Banten, Rabu (04/09/2024).
“Kalau mau jujur kita di Bawaslu itu banyak aplikasi. Ada yang Namanya Siwaslu, Sigap Lapor, lalu Siwaskam dan dipenyelesaian sengketa pun ada SIPS. Ini kita ingin aplikasi ini bukan sekedar aplikasi. Kaitannya dengan kegiatan ini bahwa Bawaslu secara konsisten ingin terus berupaya mentransformasikan diri menjadi lembaga yang transparan, akuntabel, dan terpercaya dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas,” ucapnya saat membuka kegiatan Rakornas Data dan Informasi Bawaslu Tahun 2024.
Terlebih lagi, dalam Pemilihan 2024, Puadi menerangkan divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi menjadi PIC dari tahapan kampanye. Ini membuat pentingnya perlindungan dan integrasi data, baik data pengawasan, penanganan pelanggaran, maupun sengketa terhubung dengan baik.
Dia mengatakan, ada tiga alasan perlunya keamanan infrastruktur dan aplikasi berbasis TIK di lingkungan Bawaslu. Pertama, untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan tindakan pencurian data pengawasan pemilu yang dikuasai oleh Bawaslu. Kemudian, untuk melindungi dan menjaga keamanan data sebagai manifestasi tanggung jawab bawaslu terhadap perlindungan data pribadi. Terakhir, untuk menjaga reputasi kelembagaan dan merawat kepercayaan publik kepada bawaslu.
Selain itu dengan system satu data Bawaslu menurutnya sejalan dengan kebijakan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang menghendaki tata kelola pemerintahan dapat berjalan efektif, efisien, dan transparan. “Ini kaitannya dengan visi bawaslu Menjadi Pengawas Pemilu yang Terpercaya. Perbawaslu yang berikaitan dengan satu data, ini harus goal. Sehingga semua apa yang menjadi keinginan kita, data di pengawasan, penanganan pelanggaran, dan sengketa, semua satu data. Dan ini satu wujud yang dalam waktu dekat agar kaitannya dengan kemanan siber utama juga berkaitan tentang informasi ini bisa terwujud dengan baik,” katanya.
Berdasarkan hasil pengawasan, menyusun rekomendasi untuk perbaikan dalam pelaksanaan pemilu di masa depan. Ini dapat meliputi saran untuk memperbaiki regulasi, memperkuat mekanisme pengawasan, atau meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan, Ujar Maitanur.
Khadafi Syah selaku Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya menyampaikan bahwa rapat koordinasi penyusunan hasil pengawasan sangat krusial untuk memastikan bahwa pemilu berjalan dengan baik dan seluruh temuan yang ada dapat ditindaklanjuti secara tepat. Langkah ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas pengawasan di pemilu-pemilu selanjutnya, serta memastikan pemilu yang lebih transparan dan akuntabel.
Hendra selaku Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya menyampaikan bahwa untuk meningkatkan Keamanan Siber Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) adalah langkah krusial untuk melindungi sistem informasi dan data yang digunakan selama pemilu, serta menjaga integritas proses pengawasan. Mengingat meningkatnya ancaman siber, baik berupa serangan siber yang dapat merusak sistem informasi atau kebocoran data sensitif, maka Bawaslu perlu memperkuat infrastruktur keamanan sibernya agar dapat menjalankan tugas pengawasan dengan lebih aman dan efisien.
Humas Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya