Lompat ke isi utama

Berita

Sinergisitas dan Strategi Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Mengawal Demokrasi di Bumoe Sigupai

Dokumentasi Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu Sinergisitas dan Strategi Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Mengawal Demokrasi di Bumoe Sigupai, Sabtu (20/09/2025).

Dokumentasi Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu Sinergisitas dan Strategi Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Mengawal Demokrasi di Bumoe Sigupai, Sabtu (20/09/2025).

Aceh Barat Daya, Dalam upaya memperkuat kapasitas kelembagaan pengawasan Pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan, melalui kegiatan bertajuk “Sinergisitas dan Strategi Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Mengawal Demokrasi di Bumoe Sigupai”, Bawaslu Abdya mengajak berbagai elemen untuk berkolaborasi memperkuat pengawasan Pemilu.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Aceh wilayah Abdya dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Abdya, Zaman Akli, Sabtu (20/09/2025).

Ketua Bawaslu Abdya, Hendra, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen lembaga untuk meningkatkan profesionalitas, integritas, serta sinergi kelembagaan dalam mengawal proses demokrasi di tingkat daerah.

“Kita ingin memastikan bahwa demokrasi tidak hanya milik penyelenggara, tapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Kelembagaan Bawaslu yang kuat harus didukung oleh partisipasi publik yang aktif,” kata Hendra dalam sambutannya.

Pada kesempatan yang sama juga masih banyak dinamika yang didapat selama Pemilu tahun 2024 berlangsung di Abdya. Namun sinergitas tetap terjaga dengan baik. Katanya, sinergitas dipandang penting. dalam menyukseskan tugas pengawasan Panwaslih. “Terima kasih sebesar-besarnya, atas dukungan Pemkab Abdya terhadap Bawaslu, hingga sukses dalam mengawasi setiap tahapan Pemilu di Abdya,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Abdya, Zaman Akli menyampaikan dalam sambutannya kami sangat mengapresiasi upaya Bawaslu Abdya yang terus membangun sinergi kelembagaan. Ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat demokrasi yang sehat dan berintegritas di daerah. 

“Peran pengawas Pemilu semakin vital. Bawaslu dan Panwaslih bukan hanya sekadar lembaga formal yang bekerja dibalik meja, tetapi merupakan garda terdepan, dalam memastikan demokrasi berjalan dengan jujur, adil dan bermartabat,” ungkap Wakil Bupati Zaman Akli.

Abdya memiliki kekhasan tersendiri dalam perjalanan demokrasi lokal dan daerah, dengan semangat partisipasi politik yang tinggi. Dimana, masyarakatnya kritis, peduli dan berani menyuarakan aspirasi. “Namun, semua itu perlu didampingi oleh sistem pengawasan yang kuat dan berintegritas. Tanpa pengawasan yang kokoh, demokrasi bisa kehilangan makna dan kepercayaan publik bisa melemah. Pemkab Abdya selalu memberikan dukungan penuh, terhadap segala upaya penguatan kelembagaan pengawasan Pemilu,” tegasnya.

Turut hadir anggota Bawaslu Provinsi Aceh Fahrul Ridha Yusuf, Ketua Bawaslu Abdya Hendra, anggota Rizwan, serta Koordinator Sekretariat Haris Firmansyah.

Tiga narasumber dihadirkan untuk menguatkan wawasan peserta, yakni Syafrida R Rasahan, pegiat Pemilu dan mantan Ketua Bawaslu Sumut, Salman Nasution, Tenaga Ahli Komisi II DPR-RI, dan Iqbal Asnawi, Koordinator Prodi Magister Hukum Unsam Langsa.

Sementara itu, Bupati Abdya Safaruddin turut menyampaikan materi secara daring terkait peran pemerintah daerah dalam memperkuat kelembagaan Bawaslu. Ia menekankan pentingnya dukungan lintas sektor agar Bawaslu dapat menjalankan fungsinya secara optimal.

“Pemerintah daerah berkewajiban memberi ruang dan dukungan agar Bawaslu bisa bekerja maksimal dalam mengawasi proses demokrasi di tingkat lokal,” kata Safaruddin.

Sementara itu Sekretaris Bawaslu Abdya, Haris Firmansyah mengatakan kegiatan ini juga bertujuan mewujudkan kemandirian lembaga pengawas pemilu dalan melakukan pengawasan pemilu. 

Selanjutnya, kata dia, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan juga menanamkan etika, soliditas, integritas, mentalitas serta profesionalitas jajaran pengawasan pemilu mulai tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. 

"Tentunya semua ini demi mewujudkan aparatur pengawas pemilu yang beretika dan berintegritas serta dapat menanamkan jiwa kepemimpinan, kemampuan manajerial dalam pelaksanaan tugas dan mampu berkomunikasi serta berkoordinasi dengan mitra kerja bawaslu," sebutnya. 

Semua ini, kata Haris, demi menyamakan persepsi terkait dengan konsep pelaksanaan pencegahan, penanganan pelanggaran, dan penyelesaian sengeketa serta pelaksanaan dukungan administrasi sehingga diharapkan pemilihan selanjutnya dapat memberikan pelayanan publik yang baik dari peserta maupun masyarakat. 

Peserta kegiatan berasal dari berbagai unsur, seperti pengurus ormas, OKP, organisasi kemahasiswaan, jurnalis, dan pegiat Pemilu di Abdya. Diskusi berjalan dinamis dan membuka ruang gagasan untuk mendorong sinergisitas lintas sektor dalam memperkuat fungsi pengawasan.

Humas Bawaslu Kabupaten Aceh Barat Daya