Tingkatkan Penguatan Wawasan Pemahaman Kepemiluan Bagi Mahasiswa/I STIT Muhammadiyah Abdya
|
Aceh Barat Daya, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa/i STIT Muhammadiyah Kabupaten Aceh Barat Daya terhadap sistem kepemiluan khususnya di Kabupaten wilayah setempat, memperkuat kesadaran politik, serta mendorong partisipasi aktif, cerdas dan tolak money politik dalam setiap proses demokrasi pada tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2029, Ucap Hendra selaku Ketua Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya.
Pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan wawasan kepemiluan terkait kajian hukum dengan tema “Penguatan Pemahaman Kepemiluan” di Sekretariat Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya, Senin (26/05/2025).
“Pada kesempatan yang sama bahwa Pemilu merupakan pilar utama demokrasi. Namun, partisipasi dan literasi kepemiluan di kalangan pemilih muda, termasuk mahasiswa, masih sering dibayangi oleh sikap apatisme, disinformasi, dan minimnya pemahaman terhadap sistem politik. Sebagai kalangan terdidik, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pemilih yang cerdas, kritis, dan aktif dalam proses demokrasi”, tutur Hendra.
Hendra juga menyampaikan melalui kegiatan ini, mahasiswa STIT Muhammadiyah Abdya akan memperoleh pemahaman yang utuh mengenai sistem kepemiluan, regulasi pemilu, serta peran strategis mahasiswa/i dalam mengawal demokrasi yang jujur, adil, dan bermartabat.
“Pemilu dan Pilkada 2024 merupakan salah satu titik penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, termasuk di Kabupaten Aceh Barat Daya. Sebagai wilayah dengan dinamika politik yang khas, Abdya dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya seperti keterbukaan, keadilan, dan penanggulangan kecurangan. Dalam konteks ini, peran Panwaslih sangat strategis untuk memastikan bahwa pemilu dan pemilihan berlangsung secara demokratis”, terang Hendra.
Pemilu demokratis akan terwujud jika semua kontestan mempunyai siap menang, siap kalah dan siap menerima hasil, penyelenggara pemilu harus bersikap netral dan profesional, ucapnya.
Dalam hal ini juga Pemilu dalam kenyataannya sebagai sarana pertandingan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan, secara alami masih banyak terdapat kecenderungan peserta Pemilu di Indonesia bertindak curang, ungkapnya.
Pada kegiatan ini juga Hendra memberikan pemahaman secara berdiskusi kepada mahasiswa/i STIT Muhammadiyah Abdya, saya berharap demokrasi di Abdya berjalan dengan baik pada Pemilu dan Pilkada di tahun 2029.
Pelaksanaan diskusi bagi mahasiswa/i hari ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap sistem dan proses kepemiluan di Kabupaten Aceh Barat Daya, mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam Pemilu akan mendatang sebagai pemilih cerdas dan memberikan edukasi mahasiswa tentang bahaya politik uang, hoaks, dan golput serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memilih berdasarkan rekam jejak dan visi calon.
Humas Panwaslih Kabupaten Aceh Barat Daya